Contoh Sekar Kinanthi Lengkap Beserta Arti dan Penjelasannya

Sekar Kinanthi merupakan salah satu bentuk tembang macapat yang memiliki keunikan tersendiri dalam khazanah sastra Jawa.

Tembang ini dikenal memiliki watak yang mencerminkan kebahagiaan, cinta, dan kasih sayang, serta sering digunakan untuk memberikan tuntunan kepada generasi muda.

Seorang wanita mengenakan pakaian tradisional Jawa duduk di taman yang dipenuhi bunga melati dan kamboja, dengan latar belakang pemandangan Jawa klasik saat matahari terbit.

Sekar Kinanthi memiliki struktur khusus dengan aturan guru gatra, guru lagu, dan guru wilangan yang membedakannya dari jenis tembang macapat lainnya.

Makna filosofis yang terkandung di dalamnya menggambarkan fase kehidupan manusia yang membutuhkan bimbingan untuk menemukan jati diri dan meraih cita-cita.

Pemahaman mendalam tentang sekar kinanthi menjadi penting bagi siapa saja yang ingin mempelajari budaya Jawa.

Artikel ini akan menguraikan pengertian, struktur, serta menyajikan berbagai contoh sekar kinanthi lengkap dengan arti dan penjelasannya untuk mempermudah pembelajaran.

Pengertian dan Makna Sekar Kinanthi

Seorang wanita mengenakan pakaian tradisional Jawa memegang bunga melati dengan latar belakang motif bunga dan pola Jawa.

Sekar Kinanthi merupakan salah satu jenis tembang macapat yang memiliki makna mendalam tentang bimbingan dan pembentukan karakter manusia.

Tembang ini mengandung filosofi kehidupan yang berkaitan dengan proses pendewasaan dan pencarian jati diri.

Definisi Sekar Kinanthi

Sekar Kinanthi adalah bagian dari tembang macapat yang menempati urutan ketiga dalam filosofi tembang Jawa.

Tembang ini termasuk dalam kategori sastra Jawa klasik yang sering digunakan untuk menyampaikan nasihat dan ajaran moral.

Dalam konteks tembang macapat, Sekar Kinanthi memiliki paugeran atau aturan khusus.

Aturan tersebut meliputi guru gatra, guru wilangan, dan guru lagu yang harus dipatuhi.

Aturan Sekar Kinanthi:

  • Guru gatra: 6 baris per bait
  • Guru wilangan: setiap baris terdiri dari 8 suku kata
  • Guru lagu: u-i-a-i-a-i

Tembang ini memiliki watak yang khas berupa sifat senang, bahagia, penuh kasih sayang, dan ramah tamah.

Karakteristik ini menjadikan Sekar Kinanthi cocok untuk menyampaikan petuah dan ungkapan cinta kasih.

Asal Usul dan Etimologi Kinanthi

Kata “Kinanthi” berasal dari bahasa Jawa kuno yang memiliki kaitan erat dengan kata “kanthi”.

Kata kanthi memiliki arti “tuntun” atau “gandeng” yang menunjukkan makna membersamai atau mendampingi seseorang.

Etimologi ini mencerminkan fungsi utama tembang Kinanthi sebagai media bimbingan.

Arti sekar kinanthi secara harfiah adalah “bunga yang menuntun” atau “nyanyian pembimbing”.

Dalam perkembangannya, kata kinanthi juga dikaitkan dengan konsep pendampingan dalam kehidupan berkeluarga.

Hal ini menggambarkan fase ketika manusia sudah membangun rumah tangga dan hidup rukun dengan keluarganya.

Tradisi penggunaan Sekar Kinanthi telah berlangsung selama berabad-abad.

Tembang ini sering muncul dalam karya sastra Jawa klasik seperti Serat Wedhatama karya Mangkunegara IV.

Makna Filosofis dan Nilai Kehidupan

Makna sekar kinanthi secara filosofis menggambarkan proses pembentukan jati diri dan pencarian bekal ilmu.

Tembang ini menekankan pentingnya tuntunan dalam perjalanan hidup manusia untuk mencapai cita-cita yang mulia.

Filosofi utama Sekar Kinanthi adalah konsep bahwa manusia membutuhkan bimbingan yang tepat.

Orang tua memiliki kewajiban untuk menuntun anak-anaknya agar tidak menyimpang dari jalan kebenaran.

Nilai-nilai kehidupan yang terkandung meliputi:

  • Kasih sayang dalam mendidik generasi muda
  • Kesabaran dalam memberikan bimbingan
  • Kebijaksanaan dalam menyampaikan nasihat
  • Tanggung jawab sebagai pembimbing

Tembang ini juga mengajarkan pentingnya mengolah kepekaan rasa dan menyingkirkan hawa nafsu.

Proses ini diperlukan untuk menjadi manusia yang berbudi luhur dan memiliki karakter yang kuat.

Struktur dan Ciri Sekar Kinanthi

Ilustrasi profesional yang menggambarkan struktur dan ciri-ciri Sekar Kinanthi dengan pola dan ornamen tradisional Jawa.

Sekar Kinanthi memiliki struktur metrik yang ketat dengan pola 8u-11i-8i-7a-9i-7a dan watak yang menggambarkan masa pembentukan karakter.

Aturan penulisan tembang ini mengikuti kaidah tradisional Jawa yang spesifik.

Guru Gatra, Guru Lagu, dan Guru Wilangan

Sekar Kinanthi terdiri dari 6 baris dalam setiap baitnya (guru gatra).

Setiap baris memiliki jumlah suku kata yang telah ditentukan secara ketat.

Pola guru wilangan (jumlah suku kata per baris):

  • Baris 1: 8 suku kata
  • Baris 2: 11 suku kata
  • Baris 3: 8 suku kata
  • Baris 4: 7 suku kata
  • Baris 5: 9 suku kata
  • Baris 6: 7 suku kata

Guru lagu mengikuti pola bunyi vokal akhir u-i-i-a-i-a.

Vokal “u” pada baris pertama, “i” pada baris kedua dan ketiga, “a” pada baris keempat, “i” pada baris kelima, dan “a” pada baris keenam.

Struktur ini tidak boleh dilanggar karena akan mengubah irama dan keindahan tembang.

Watak dan Karakter Sekar Kinanthi

Makna sekar kinanthi berasal dari kata “kanthi” yang berarti menggandeng atau menuntun.

Watak tembang ini menggambarkan fase kehidupan manusia yang memerlukan bimbingan.

Karakter utama kinanthi adalah mengasihi dan membimbing.

Tembang ini cocok untuk menyampaikan nasihat kepada generasi muda yang sedang mencari jati diri.

Watak kinanthi juga melambangkan kelembutan dan kesabaran.

Seperti orang tua yang menuntun anak dengan penuh kasih sayang dan pengertian.

Filosofi tembang ini menekankan pentingnya pendidikan dan pembentukan karakter.

Kinanthi sering digunakan untuk mengajarkan nilai-nilai moral dan etika Jawa.

Aturan Penulisan dan Kaidah Khas

Penulisan sekar kinanthi harus mengikuti kaidah bahasa Jawa krama atau ngoko sesuai konteks.

Pemilihan kata harus disesuaikan dengan aturan unggah-ungguh basa.

Kaidah khusus meliputi:

  • Penggunaan purwakanthi (aliterasi) untuk keindahan bunyi
  • Penerapan wangsalan atau teka-teki dalam lirik
  • Pemakaian pepindhan (perumpamaan) yang sesuai budaya Jawa

Setiap baris harus berkaitan dengan tema utama tembang.

Transisi antar baris dibuat halus agar makna mengalir dengan natural.

Diksi yang dipilih harus sesuai dengan watak kinanthi yang lembut namun penuh makna.

Hindari kata-kata kasar atau yang bertentangan dengan filosofi tembang ini.

Contoh Sekar Kinanthi Lengkap

Sekar Kinanthi memiliki beragam contoh dari karya sastra klasik hingga kreasi modern yang menunjukkan kekayaan tradisi Jawa.

Setiap contoh mengandung pesan moral dan nilai-nilai kehidupan yang mendalam.

Contoh Sekar Kinanthi Karya Sastra Terkenal

Serat Wedatama karya KGPAA Mangkunagara IV menjadi sumber utama sekar Kinanthi terkenal.

Karya ini berisi 18 bait Kinanthi yang sarat makna filosofis.

Contoh terkenal dari Serat Wedatama:

Mangka kanthining tumuwuh
Salami mung awas eling
Eling lukitaning alam
Dadi wiryaning dumadi
Supadi nir ing sangsaya
Yeku pangreksanin urip

Bait lainnya yang populer:

Marma den taberi kulup
Angulah lantiping ati
Rina wengi den anedya
Pandak panduking pambudi
Bengkas kahardaning driya
Supaya dadya utami

Kapustakan Djawi karya Poerbatjaraka juga mencatat berbagai contoh Kinanthi klasik.

Buku ini menjadi referensi penting untuk memahami struktur dan makna sekar Kinanthi.

Sekar Kinanthi dalam karya sastra klasik umumnya membahas tema kebijaksanaan hidup.

Pesan-pesan ini disampaikan melalui bahasa Jawa halus yang indah.

Arti dan Penjelasan Setiap Contoh

Contoh pertama dari Serat Wedatama mengajarkan tentang bekal hidup manusia.

“Mangka kanthining tumuwuh” berarti modal orang hidup adalah kewaspadaan dan ingat pada petunjuk alam.

Makna lengkapnya: Padahal bekal orang hidup, selamanya waspada dan ingat. Ingat kepada petunjuk di alam ini, jadi kekuatan hidup, supaya lepas dari kesengsaraan, yaitu cara pemeliharaan hidup.

Contoh kedua mengajarkan tentang pendidikan diri.

“Marma den taberi kulup” menekankan pentingnya belajar menajamkan perasaan dan budi pekerti.

Artinya: Oleh karena itu rajinlah anakku, belajar menajamkan perasaan. Siang malam berusaha, berusahalah selalu, menghancurkan nafsu pribadi, agar menjadi utama.

Setiap bait Kinanthi menggunakan guru wilangan 8-8-8-8-8-8 dan guru lagu u-i-a-i-a-i.

Struktur ini menciptakan irama yang harmonis dan mudah diingat.

Contoh Sekar Kinanthi Buatan Sendiri

Sekar Kinanthi modern dapat dibuat dengan tetap mengikuti aturan tradisional.

Tema yang diangkat bisa disesuaikan dengan kondisi zaman sekarang.

Contoh tema pendidikan:

Sinau kudu sregep terus
Ilmu dadi sandhang urip
Aja males golek kawruh
Supaya dadi murid apik
Masa depan bakal cerah
Yen rajin anggone sinau

Contoh tema persahabatan:

Kanca apik kudu dijaga
Tansah setya ing janji
Aja nganti gawe lara
Atine kanca kang suci
Sesrawungan kang mulya
Bakal nuwuhake bekti

Dalam membuat sekar Kinanthi sendiri, penulis harus memperhatikan guru gatra (6 baris).

Selain itu, perhatikan guru wilangan (8 suku kata per baris) dan guru lagu yang tepat.

Tema modern seperti teknologi, lingkungan, atau persatuan dapat dituangkan dalam bentuk Kinanthi.

Pesan moral dan nilai edukatif tetap terjaga sesuai watak Kinanthi yang penuh kasih sayang.